Tugas
IPS Merangkum Bab III dan Bab IV
Kelas
X-Multimedia
Nama
ketua :
Ericha
Nama
angota:
Siti
.N. Wijayanti
Firlie
Amelia
Gusti
Ayu
Ibnu
Ismu Adam
Junior
Fransisco
Di susun oleh:
Siti Noorurohmah Wijaynti
Proses Perkembangan Kolonialisme dan
Imperialisme Barat serta Pengaruhnya bagi Indonesia
1. Perlawanan Rakyat Maluku
A. Latar Belakang
- Belanda menerapkan monopolui perdagangan
- Adanya kekhawatiran rakyat akan munculnya kembali kekejaman seperti zaman VOC.
- Rakyat diharuskan kerja paksa, menyerahkan ikan asin, kopi.
- Benteng Duurstede diduduki Belanda.
B. Tokoh/ pemimpin
Pattimura
C. Proses Perang
Perlawanan ini dibantu oleh Anthonie Rebok, Thomas
Pattiwael, Lucas Latumahina, dan Christina Martatiahahu. Pada tanggal 15 Mei
1817 seranga di mulai dan berhasil menguasai Banten Duurstede serta membunuh
van den Berg. Akhirnya perang meluas ke Ambon, Seram, Haruku, Larike, Asilulu,
dan Masihu.
D. Akhir perang
Belanda akhirnya mendatangkan bantuan, sehingga Pattimura
dapat dikalahkan dan tanggal 16 Desember Pattimura dihukum gantung.
01
2. Perang Paderi
A. Latar Belakang
1. Adanya Perselisihan antara Kaum adat dan Kaum
Paderi. Yaitu
Kaum Paderi menghendaki Gerakan Wahaby yang ditentang
Kaum
Adat.
2. Belanda ikut campur tangn membantu Kaum Adat.
B. Proses Perang
1. Tahap I [ 1821-1837 ]
Tahap ini perang antara Kaum Adat
dan kaum Padri. Kaum Adat terdesak lalu minta bantua Belanda. Dengan begitu
Belanda diizinkan membangun Benteng Por Vander Cappelen dan Port de Kock. Tahun
1825, Belanda berunding dengan Kaum Paderi dan menghasilkan Perjanjian Paderi.
2. Tahap II
Kaum Paderi dan Kaum Adat bersatu
melawan Belanda. Serangan Belanda dipusatkan ke Bonjol. Belanda menggunakan
siasat Devide at Empera dengan cara mendatangkan pasukan Sebtot Prawirodirjo
dari Jawa.
C. Pemimpin / Tokoh
Tuanku Imam Bonjol, Datuk Malim Basa, Tuanku nan
Cerdik, Tuanku
Pasmanan, dan Tuanku Hitam.
D. Akhir Perang
Pada tahun 1833 diadakan Perjanjian
Plakat panjang yang isinya penduduk diberi kebebasan membayar pajak dan kerja
rodi, tetapi penduduk hanya berdagang dengan Belanda. Namu akhirnya Tuanku Imam
Bonjol tetap ditangkap pada tahun 1837.
O2
4. Perang Dipenogoro
a. Latar Belakang
sebab Umum:
1. Belanda ikut campur masalah
kerajaan
2. Bangsawan kecewa karena dilarang
menyewakan tanahnya
3. Kaum Ulama kecewa karena masuknya
peradaban Barat di keraton
4. Rakyat dibebani berbagai macam
pajak dan kerja paksa
Sebab Khusus:
1. Pembuatan jalan raya yang
melewati makam leluhur tanpa
Seizin Pangeran Dipenogoro
b. Pemimpin/ tokoh
Pangeran Dipenogoro, Kiai mojo,
Sentot Prawirodirjo,Pangeran Mangkubumi, dll.
c. Proses Perang
Perang dimulai 20 Juli 1825. Perang
dimulai ketika Belanda menyerbu kediaman Pangeran Dipenogoro. Pangeran
dipenogoro menggunakan taktik geriliya, sedang belanda menggunakan siasat
Benteng Stelsel.
d. Akhir Perang
Pasukan Dipenogoro mulai terdesak
setelah Belanda menggunakan siasat Devide et Empera. Pangeran Dipenogoro
berhasil ditangkap pada tahun 1830 setelah Belanda menerapkan siasat tipu
muslihat.
O3
5. Perang Jagaraga bali
a. Latar belakang
1. Belanda memaksa Bali mengakui kedaulatan Belanda
2. Belanda memaksa Bali menghapus hak Tawan karang.
b. Pemimpin / Tokoh
I Gusti ketut Jelantik
c. Proses Perang
Pada 1845 Belanda Menyerang kerajaan
Buleleng. Belanda menyerang Bali tiga kali:
1. Tahun 1846: Serangan dapat
dihalau I Gusti Ketut Jalantik
2. Tahun 1848: Belanda gagal merebut
Benteng Jagaraga
3. Tahun 1849: Belanda berhasil
menguasai Benteng Jagaraga
d. Akhir Perang
Sejak tahun 1849 Belanda berhasil menguasai Bali
04
6. Perang Banjar
a. Latar Belakang
1. Belanda memaksakan monopoli pedagang
2. Belanda ikut campur tangan urusan kerajaan
b. Pemimpin / Tokoh
Pangeran Antasari
c. Proses Perang
Pertempuran terjadi pada 18 April
1859. Pangeran Antasari berhasil merebut Benteng Belanda dan menenggelamkan
kapal Onrus milik Belanda.
d. Akhir Perang
Pangeran Antasari wafat pada tahun
1862, digantikan oleh Haji Buyasin yang akhirnya ditangkap Belanda.
05
7. Perang Aceh
a. Latar Belakang
1. Belanda ingin menguasai aceh yang letaknya
strategis.
2. Belanda menuntut agar Aceh mengakui kedaulatan
Belanda
3. Belanda melarang Aceh menjalin hubungan dengan
luar negeri
4. Traktat Sumatra 1871 memberi peluang Belanda untuk
menyerang Aceh.
b. Pemimpin / Tokoh
Teuku Umar, Teuku Cik Ditiro, Panglima Polim, Cut Nya’
Dien
c. Proses Perang
Belanda menyerang Aceh pertama pada 1873
di bawah pimpinan Jend. Kohler di
depan Masjid Raya,
namun gagal. Serangan kedua Desember
1873 dipimpin
Jend. Van Suieten, berhasil merebut
masjid Raya dan
Istana. Belanda melakukan Siasat
Konsentrasi Stelsel, Devide
et Empera, kekerasan dengan
membentuk pasukan Marsose.
d. Akhir Perang
Pada 1904 Aceh terpaksa menandatangani Perjanjian
singkat
Yang berisi, “ Aceh mengakui kedaulatan Belanda”
06
Menguraikan proses terbentuknya kesadaran nasional, identitas Indonesia, dan perkem-bangan pergerakan kebangsaan Indonesia
Materi 6. Menguraikan proses terbentuknya kesadaran
nasional, identitas Indonesia, dan perkem-bangan pergerakan kebangsaan
Indonesia
Terbentuknya Kesadaran
Nasional
v Nasionalisme
atau kesadaran nasional didefinisikan sebagai kesadaran keanggotaan suatu
bangsa yang secara bersama-sama mencapai,
mempertahankan, mengisi kekuatan bangsa itu. Kesadaran nasional pertama
kali setelah munculnya Budi Utomo dan penderitaan rakyat Indonesia yang
dijajah oleh penjajah.
v Pengaruh
perluasan kekuasaan kolonial, perkembangan pendidikan Barat, dan pendidikan
islam terhadap munculnya nasionalisme Indonesia:
1. Pengaruh
perluasan kekuasaan kolonial Barat. Pada mulanya kolonial Barat hanya ingin
mendominasi perekonomian lama kelamaan kolonial Barat menguasai politik dan
ekonomi. Akibatnya seluruh politik dan ekonomi Indonesia dirampas oleh kolonial
Barat. Penjajahan dan penindasan inilah yang menyebabkan kesadaran Bangsa
Indonesia untuk melepaskan diri dari penjajah dengan cara berjuang.
2. pengaruh
perkembangan pendidikan Barat. Sejak abad ke-19 pemerintah Belanda secara
lambat laun membuat sekolah-sekolah. pendidikan itu ternyata begitu menarik
bagi pemuda Indonesia. Selain lembaga pendidikan kolonial ada juga lembaga
pendidikan swasta yaitu Taman Siswa, Muhamadiyyah, Missi, dan Zending.
Lembaga-lembaga itulah yang kemudian menghasilkan tokoh2 nasional yang
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
3. Pengaruh pendidikan Islam. Sekolah-sekolah yang didirikan
organisasi Islam seperti Muhamadiyyah bersifat Modern karena proses pembaharuan
namun masih bersifat islami. Artinya
ilmu pengetahuan modern dipadu dengan ajaran islam.
O7
v Peranan
golongan terpelajar, Profesional dan pers dalam menumbuh kembangkan kesadaran
Nasional Indonesia.
Nasionalisme
adalah kesadaran akan kesamaan politik yang disebabkan oleh penjajahan oleh
bangsa lain atau oleh penguasa yang otoriter. Para kaum pelajar yang terpelajar
membentuk berbagai organisasi yaitu:
· Boedi
Oetomo. Didirikan tahun 1908 yang
dipelopori oleh Dr. Soetomo. Organisazi ini banyak bergerak dibidang social,
ekonomi,dan pendidikan.
· Indishe
Partij. Didirikan pada tanggal 25
Desember 1912 di Bandung oleh Tiga Serangkai yaitu: Douwes Dekker,Ki Hajar
Dewantara,Dr. Cipto Mangunkusumo. Semboyannya “Indonesia Lepas Dari Belanda”.
Tujuannya membangun rasa cinta terhadap bangsa dan tanah air Indonesia.
· Perhimpunan Indonesia. Organisasi ini adalah sebuah
organisasi pelajar2 Hindia yang didirikan di Belanda. Berjuang utntuk kemerdekaan Indonesia. Ketua Moh. Hatta.
· Partai
Komunis Indonesia.
Partai ini juga memperjuangkan Indonesia tetapi bersifat komunis atau tidak
mengakui adanya Tuhan.
· Partai
Nasional Indonesia. Dalam
kongresnya, PNI sepakat untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
2. Peranan Pers. Dalam sejarah dunia, pers sangat
penting karena dapat mempengaruhi pendapat atau opini Publik,mendorong terjadinya perubahan dalam
masarakat,menjadi sarana propaganda yang efektif, perhatian masyarakat meluas
melampoi batas. Hal ini dipengaruhi oleh berkembangnya alat komunikasi
yang semakin canggih.
· Pers
dan pergerakan nasional. Surat
kabar dari Indonesia berisi tentang ajakn bangsa Indonesia untuk memerdekakan
Indonesia. Salah satu tokohnya adalah Abdul Rivai
· Pers dan peranan kaum terpelajar. Keterkaitannya adalah: Satu, kaum
terpelajar dan professional dalah kelompok masyarakat Indonesia ayang pertama
kali memahami dan menyadari nasib buruk bangsanya. Kedua, pers
juga berperan penting sebagai pihak yang membawa ide-ide kemerdekaan.
08
v Perkembangan
pergerakan nasional dari yang bersifat etnik, kedaerahan, keagamaan, sampai
dengan terbentuknya nasionalisme Indonesia
1. Organisasi pergerakan yang bersifat etnik, kedaerahan. Pada umumnya organizazi ini didirikan di daerah2
masing-masing oleh para pemuda. Contohnya:
· Tri Koro
Dharmo.
Berdiri pada 9 Maret 1915. Tri Koro Dharmo artinya tiga tujuan mulia.
· Jong
Java.
Berdiri tahun 1918 yang merupakan reinkarnasi dari Tri Koro Dharmo.
· Jong
Sumatranen Bond.
Organisasi yang dipelopori oleh pemuda Sumatra pada 9 Desember 1917.
· Jong
Minahasa. Pada tahun 1918 pemuda Sulawesi Utara juga mendirikan
organisasi ini.
· Jong
Celebez. Adalah organisasi pemuda pelajar yang berasal dari
Sulawesi.
2. Organisasi
pergerakan yang bersifat Keagamaan.
· Serekat
Dagang Islam(SDI). Didirikan oleh Haji Samanhudi tahun1911 di
Solo.Memiliki cirri keislaman dan ekonomis. Tujuan didirikan organisasi ini
melindungi dan menjamin kepentingan pedagang muslim terhadap persaingan Negara
CIna.
· Serikat Islam. Organisasi ini merupakan reinkarnasi dari Serikat
Dagang Islam yangh didirikan oleh HOS. Cokroaminoto
tahun 1911.
· Muhamadiyyah. Dipelopori oleh KH. Ahmad Dahlan pada tahun 1912.
organisasi ini banyak bergerak dibidang pendidikan, social, ekonomi.
· Nahdatul
Ulama(NU). Didirikan pada tahun 1926 oleh KH. Hasjim Asj’ari.
Tujuan memperyahankan kepentingan kaum muslim tradisional.
09
v Peran
manifesto politik 1925, kongres pemuda 1928, kongres perempuan pertama dalam
proses pembentukan identitas kebangsaan Indonesia.
1. Manifesto
Pilitik 1925. Pada tahun 1925 Perhimpunan Indonesia mengeluarkan
suatu pernyataan politik yang kemudian dikenal dengan Manifesto Politik
(Manipol). Isinya: PI tetap menggunakan nama Indonesia sekaligus memakai nama
Belanda yaitu Indonesische Vereeniging sebagai nama perkumpulannya.
2.
Kongres
Pemuda 1928. Pada kongres pemuda 1928 para pemuda mengeluarkan
sebuah Sumpah yaitu Sumpah Pemuda. Kongres
ini WR. Supratman dengan gesekan biolanya memeperdengarkan lagu Indonesia
Raya
3. Kongres Perempuan.
Perserikatan Perempuan Indonesia (PPI) mengadakan kongres perempuan pada 22
Desember 1928. kongres ini menje3laskan bahwa kaum perempuan Indonesia harus
berjuang untuk kepentingan seluruh perempuan Indonesia. Inilah yang menjadi
hari Ibu yaitu tanggal 22 Desember.
v Menjelaskan
pengaruh perluasan kekuasaan kolonial , perkembangan pendidikan Barat, dan
perkembangan pendidikan islam terhadap munculnya nasionalisme Indonesia
- Mendiskripsikan peranan golongan terpelajar ,profesional ,dan pers dalam menumbuh kembangkan kesadaran nasional Indonesia
- Mendiskripsikan perkembangan pergerakan nasional dari yang bersifat etnik, kedaerahan, keagamaan sampai terbentuknya nasionalisme Indonesia
- Mendiskripsikan peran manifesto politik 1925, Konggres Pemuda 1928, dan Konggres Perempuan Pertama dalam proses pembentukan identitas kebangsaan Indonesia
10
Analisis :
Bab III
1. Masuknya kekuatan asing ke Indonesia
a. Kongsi-kongsi perdagangan Eropa.
b. Pemerintah kolonialisme Belanda
Hindia Belanda
c. Sistem tanam paksa
d. Sistem usaha paksa
e. Politik etis
2. Perlawanan rakyat di berbagai daerah
menentang dominsi Asing
a. Adanya perlawanan rakyat Maluku
b. Adanya perang Paderi
c. Adanya perang Diponogoro
d. Adanya Jagaraga Bali
e. Adanya perag Banjar
f.
Adanya
perang Aceh
Bab IV
1. Terbentuknya kesadaran Nasionalisme
a. Pengaruh dalam negri (Internal
b. Pengaruh dari luar negri (Eksternal)
2. Bentuk dan strategi Orgsnisasi
pergerakan Nasionalisme Indonesia
a. Budi Utomo
b. Sarekat Islam
c. Indische Parti
d. Muhammadiyah
e. Gerakan Pemuda
f.
Partai
Kominis Indonesia (PKI)
g. Perguruan Taman Siswa
h. Partai Nasional Indonesia (PNI)
i.
Gerakan
Wanita
11
Kesimpulan :
Bab III
1. Adanya Perlawanan rakyat Maluku.
2. Adanya perang Paderi.
3. Adanya perang Diponogoro.
4. Adanya perang Jagaraga Bali.
5. Adanya perang Banjar.
6. Adanya perang Aceh.
Bab IV
1. Terbentuknya kesadaran Nasionalisme
2. Bentuk dan strategi Orgsnisasi pergerakan
Nasionalisme Indonesia
12